Jika suatu saat kau ingin melupakanku
ingatlah sesuatu yang pernah kuberikan padamu
sesuatu yang tak akan pernah kusebut
bahkan dalam puisiku ini
Jika suatu saat kau ingin melupakanku
maka sesungguhnya kau pun tahu
aku tak akan pernah bisa melakukan yang sama
sebab setiap punggung yang membelakangiku, menjauh dariku
selalu menjadi dirimu
masuk dalam kepalaku
Dan
jika suatu saat kau benar-benar telah melupakanku
akan kubiarkan matamu–mata dalam kepalaku itu
menatapku selalu
menatap mataku yang selalu berair
mengalirkan derita dari ulu hatiku
Jogjakarta, Agustus 2014
bait dua mas bait dua..
dua orang yang pernah saling sayang menemukan kenyataan jika mereka harus saling melupakan. atau minimal, salah satu harus merelakan dirinya untuk dilupakan oleh yang lain. tinggal kenangan yang bersarang di ingatan, sungguh cinta lebih pahit ketimbang brotowali :|
sabar bro, ojo nangis-nangis darah di blogku. kasian nanti aku harus ngepel-ngepel. :)
aku gur curhat kok. sitik. hahaha.
Terbaca dengan muram, Kak. :(
spesial buat yang patah hati deh. ahahahai
Bait terakhir…
Jan mengalami hiakaka
jangan nangis gitu donk :p
sebab setiap punggung yang membelakangiku
selalu menjadi dirimu
"oh my God…"
hehehehe. jangan nangis
"Menatap mataku yg slalu berair
mengalirkn derita dari ulu hatiku…"
Kepergianmu adalah badai digurun pasir…..